Senin, 23 Februari 2009

PSSI

NAMA: sudrajat







Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, disingkat PSSI, adalah organisasi induk yang bertugas mengatur kegiatan olahraga sepak bola di Indonesia. PSSI berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ketua umum pertamanya adalah Ir. Soeratin Sosrosoegondo.
PSSI bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954. PSSI menggelar kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005, diadakan pula Piala Indonesia. Ketua umumnya saat ini adalah Nurdin Halid yang sempat diusulkan untuk diganti karena tersandung masalah hukum.PSSI dibentuk pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta dengan nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Sebagai organisasi olahraga yang lahir pada masa penjajahan Belanda, kelahiran PSSI ada kaitannya dengan upaya politik untuk menentang penjajahan. Apabila mau meneliti dan menganalisa lebih lanjut saat-saat sebelum, selama, dan sesudah kelahirannya hingga 5 tahun pasca proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, terlihat jelas bahwa PSSI lahir dibidani oleh muatan politis, baik secara langsung maupun tidak, untuk menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia yang ikut bergabung.
PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman, pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali, Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda, Sizten en Lausada, yang berkantor pusat di Yogyakarta. Di sana beliau merupakan satu-satunya orang Indonesia yang duduk sejajar dengan komisaris perusahaan konstruksi besar itu. Akan tetapi, didorong oleh semangat nasionalisme yang tinggi, beliau kemudian memutuskan untuk mundur dari perusahaan tersebut.
Setelah berhenti dari Sizten en Lausada, Soeratin lebih banyak aktif di bidang pergerakan. Sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepak bola, beliau menyadari kepentingan pelaksanaan butir-butir keputusan yang telah disepakati bersama dalam pertemuan para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda). Soeratin melihat sepak bola sebagai wadah terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda sebagai sarana untuk menentang Belanda.
Untuk mewujudkan cita-citanya itu, Soeratin rajin mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola di Solo, Yogyakarta, dan Bandung. Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi secara diam-diam untuk menghindari sergapan Polisi Belanda (PID). Kemudian, ketika mengadakan pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta, Soeri, ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta), dan juga pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah organisasi sepak bola nasional. Selanjutnya, pematangan gagasan tersebut dilakukan kembali di Bandung, Yogyakarta, dan Solo yang dilakukan dengan beberapa tokoh pergerakan nasional, seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A. Hamid, dan Soekarno (bukan Bung Karno). Sementara itu, untuk kota-kota lainnya, pematangan dilakukan dengan cara kontak pribadi atau melalui kurir, seperti dengan Soediro yang menjadi Ketua Asosiasi Muda Magelang.

Logo resmi PSSI.
Kemudian pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil dari VIJ (Sjamsoedin, mahasiswa RHS), BIVB - Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Gatot), PSM - Persatuan sepak bola Mataram Yogyakarta (Daslam Hadiwasito, A. Hamid, dan M. Amir Notopratomo), VVB - Vortenlandsche Voetbal Bond Solo (Soekarno), MVB - Madioensche Voetbal Bond (Kartodarmoedjo), IVBM - Indonesische Voetbal Bond Magelang (E.A. Mangindaan), dan SIVB - Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (Pamoedji). Dari pertemuan tersebut, diambillah keputusan untuk mendirikan PSSI, singkatan dari Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia. Nama PSSI lalu diubah dalam kongres PSSI di Solo pada tahun 1930 menjadi Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia sekaligus menetapkan Ir. Soeratin sebagai ketua umumnya.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Perubahan Statuta PSSI Disetujui FIFA
Selasa, 17 Februari 2009 16:36 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Nugraha Besoes mengatakan draft perubahan statuta yang diajukan PSSI sudah disetujui Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). "Sudah ada surat persetujuan resmi (dari FIFA) hari ini," ujar Nugraha kepada wartawan di kantor PSSI, Selasa (17/2). Sebelumnya, perwakilan dari PSSI termasuk Nugraha Besoes melakukan pertemuan dengan perwakilan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (13/2). Menurut Nugraha, pertemuan untuk membahas perubahan statuta terbilang singkat. "Bahkan statuta PSSI dinilai excellent," ujarnya. Menurut Nugraha, statuta yang sudah diterima FIFA itu akan dibawa ke musyawarah nasional luar biasa. "Supaya segera mendapatkan ratifikasi di Munaslub," ujar Nugraha. Mengenai waktu pelaksanaan munaslub, menurut Nugraha, belum diputuskan. "Tapi ketua umum (Nurdin Halid) memberikan sinyal untuk melakukan munaslub secepatnya," ujar Nugraha. Saat ini jumlah anggota PSSI yang memiliki hak suara di munaslub ada 108. Terdiri 33 pengurus daerah, 70 klub, dan lima asosiasi sepak bola.
GABRIEL WAHYU TITIYOGAPSSI


Tunggu Munaslub Mohammad Resha Pratama - detiksport

-->Jakarta - Munaslub PSSI berpeluang digelar dalam hitungan bulan setelah FIFA menerima rancangan atau draft revisi pedoman dasar PSSI, yang akan menunggu untuk disahkan di munaslub tersebut.Dalam pertemuan dengan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) yang bertempat di Kuala Lumpur, Malaysia, pada hari Jumat (13/2/2009) lalu, PSSI sudah menyerahkan rancangan tersebut ke FIFA via AFC.Pada kesempatan yang sama, juga disepakati bahwa munaslub akan diadakan maksimal enam bulan dari sekarang, setelah ada persetujuan jadwal dari FIFA dan AFC."Draft sudah diterima oleh FIFA melalui AFC ketika pertemuan Jumat lalu," ungkap juru bicara PSSI Mafirion kepada wartawan di kantor PSSI, di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (16/2/2009)."Munaslub akan diadakan setelah ada penentuan jadwal dari FIFA dan AFC," lanjut dia.Munaslub nanti akan diikuti oleh 108 peserta yang terdiri dari 33 pengda PSSI, 70 klub lokal dan 5 asosiasi yang berada di bawah naungan PSSI. Hajatan ini diperlukan untuk mengesahkan dasar pedoman baru.Selain munaslub, akan diadakan pula rapat nasional (raparnas) pada 22-24 Februari 2009, untuk membahas pengembangan program-program PSSI dan diikuti oleh pengda PSSI dan klub peserta kompetisi sepakbola nasonal. Presiden AFC Mohammad Bin Hamman dijadwalkan hadir dalam raparnas itu.
http://m.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar