Senin, 23 Februari 2009

GIZI

aPA YANG PERLU DI KETAHUI TENTANG GIZI?

Setiap orang yang hidup akan memerlukan dan tak akan pernah terlepas dari permasalahan makan. Pengetahuan tentang gizi akan selalu diperlukan untuk kehidupan manusia sampai kapanpun. Ilmu gizi memberikan pengetahuan tentang keterkaitan makanan dan kesehatan yang selalu ada di masyarakat. Banyaknya kejadian penyakit yang berhubungan dengan masalah makanan dan gizi, akan memerlukan kebutuhan tenaga ahli gizi (nutritionist) profesional, yang dapat membantu pemecahan berbagai masalah penyakit yang berkaitan dengan makanan di masyarakat.
Pendidikan di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Depkes Denpasar merupakan bagian integral dari tujuan pendidikan nasional yaitu mendidik tenaga ahli di bidang gizi pada tingkat madya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila dan UUD 1945, berperirasa, periakal dan perilaku kreatif, dinamis, inovatif, memiliki integritas dan kepribadian tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tanggap terhadap seni dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan bidang gizi.

http://www.gizi.poltekkes-denpasar.org/Site/Welcome.html

MACAM-MACAM GIZI
Protein terdiri dari pada unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Monomer bagi protein adalah asid amino. Dua kelas asid amino perlu dan asid amino tidak perlu. Asid amino perlu adalah asid amino yang tidak dapat disintetiskan dalam sel, contohnya leusenia, dan lisina. Asid amino yang tidak perlu adalah asid amino yang boleh disintetisakn dalam sel. Ia tidak perlu diperolehi dari gizi makanan. Contohnya alaninia. Dua kelas protein ialah protein kelas pertama, dan protein kelas kedua. Protein kelas pertama adalah protein yang mengandung semua 10 jenis asid amino yang diperlukan oleh tibuh kita. Ia terdapat pada daging, ikan, susu, dan telur. Protein kelas kedua pula merupakan protein yang tidak mengandung semua asid amino yang tidak perlu. Ia terdapat dalam protein tumbuhan separti sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Protein ada nabati dan protein hewani. Protein nabati conohnya kacang-kacangan (kacang panjang, kedelai), buncis,. Protein hewani contohnya susu, keju, telur, ikan, udang, dagibg, dan lainnya. Protein disebut juga dengan zat putih telur. Makanan yang mengandung protein biasanya cepat busuk. Dan makanan yang sudah busuk biasanya mberubah menjadi racun. Untuk mengatasi hal itu, bahan makanan sumber protein sebaikanya dikonsumsi dalam keadaan segar.
Lemak didalam tubuh kita, berfungsi sebagai energi, melarutkan vitamin A, D, E, dan K, pelumas persandian tubuh, menghaluskan kulit, dan cadanga makanan. Adadua jenis lemak, yaitu lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati merupakan lemak yang berasal dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan, kedelai, kacang tanah, kelapa, dan minyak kelapa. Ada pun lemak hewani merupan lemak yang berasal dari hewan, misalnya susu, dagaing, telur. Lmek sering disebut dengan hewan gemuk. Jika banyak menkonsumsi lemak secara berlebihan, maka badan kita akan menjadi gemuk. Kelebihan lemak disimpan dibawah kulit kita.

Sumber:Dwi Nuryanti

MASALAH GIZI BURUK
Masalah gizi buruk memang suatu perkara yang gampang-gampang susah. Artinya sejak dahulu hingga sekarang di jaman yang sudah maju begini kasus gizi buruk masih tetap ada. Sebenarnya siapa yang salah?? Tidak usah dicari siapa...karena ujung-ujungnya malah eker-ekeran yang tidak menyelesaikan masalah. Saya ingin bercerita tentang salah satu solusi dalam mengatasi gizi buruk… Tahun 2004-2005, saya pernah terlibat dalam suatu proyek peningkatan status gizi bayi/balita bersama sebuah LSM di Kalimantan Timur. Pendekatan yang di gunakan sederhana saja, dinamakan dengan Positive Deviance.
Pada dasarnya masalah yang ada di sekitar kita solusinya ada di sekitar kita juga. Begitu juga dengan masalah gizi buruk. Gizi buruk kebanyakan terjadi pada keluarga miskin atau kurang mampu. Dalam suatu komunitas masyarakat tentunya ada orang/keluarga yang mempunyai praktek/perilaku yang tidak biasa yang memampukan mereka menemukan solusi dari masalah yang dihadapi oleh tetangga mereka/masyarakat sekitar mereka dan mereka mempunyai akses yang sama. Apa yang membuat/dilakukan beberapa orang/keluarga yang ada di masyarakat (si “Penyimpang Positif) sehingga mereka bisa menemukan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat sekitarnya, padahal mereka mengakses sumber yang sama?
Keluarga seperti inilah yang harus kita cari dan temukan. Apa yang dilakukan si “Penyimpang Positif” yang berbeda dari tetangga mereka/masyarakat sekitar mereka sehingga dalam kondisi perekonomian yang kurang memadai mereka sanggup merawat anaknya sehingga anaknya tumbuh sehat dan gizinya baik.
Tolok ukur yang paling mudah untuk melihat status gizi biasanya melalui KMS (Kartu Menuju Sehat). Dalam pendekatan Positive Deviance, kader, bidan desa, PKK memegang peranan penting dalam menggerakkan masyarakat. Mereka bersama-sama melakukan FGD (Focus Group Discussion) untuk melihat norma-norma umum dan norma-norma khusus yang terjadi di masyarakat yang berhubungan dengan pola makan, pola asuh, pola pelayanan kesehatan, pole kesehatan pribadi dan lingkungan, dll. Dari hasil diskusi ini di pisahkan mana yang menjadi norma dan kebiasaan yang baik dan mana yang buruk. Yang mendasar di lakukan adalah bagaimana masyarakat menyadari bahwa gizi buruk/kurang merupakan masalah bagi mereka. Dengan begitu diharapkan dari masyarakat muncul kesadaran untuk dapat keluar dari permasalahan itu. Ini yang penting sekali dan menjadi akar berhasil tidaknya program ini. Sebaik apapun kita mengatasi masalah maka masalah akan selalu muncul kembali jika tanpa memampukan masyarakat untuk menyadari dan mengatasi masalahnya secara mandiri. Setelah itu yang dilakukan adalah penyelidikan (kaya’ detektif ...) terhadap adanya keluarga atau anak yang gizinya baik dia antara masyarakat itu, tapi perlu di ingat adalah bahwa mereka juga harus berasal dari strata ekonomi yang sama.


http://www.pdrc.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=178&Itemid=75

Disusun oleh DIAN PURWATI
TUGAS untuk UTS
bidang SAINS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar